Kamis, 08 September 2011

Seandainya Ku Bisa Memilih



Santa. Begitulah teman-teman memanggil ku. Aku merupakan siswa kelas XI (baru 2 bulan setelah kelulusan di SMA Negeri di Banjarmasin. Di sekolah Banyak diantara teman-teman ku yang selalu meminjam uang kepada ku, walau akhirnya tidak juga di kembalikan. Menurut teman-teman satu kelas atau satu angkatan, atau bahkan satu sekolah, aku adalah manusia kaya di sekolah itu, mungkin karena aku anak Jakarta yang pindah ke salah satu kota di pulau borneo ini.

Aku juga tidak menginginkannya namun aku terpaksa pindah kesini karena pekerjaan ayahku. Di sekolah aku memiliki banyak fans berat (terutama cewek), ya karena itu tadi (dari jakarta) maklum sedikit dari mereka blm pernah ke jakarta. Sampai akhirnya aku jadian dengan seorang cewek dari kelas lain yang menurutku lumayan bagi orang Banjarmasin , aku sudah jalan bersama dia sekitar mungkin 6 bulan. Dari kelas X semester 2 hingga saat ini. Itu merupakan hal-hal yang menyenangkan bagi ku, bermain bercanda, nonton bersama, kesenangannya tak bisa di ungkapkan, aku pun berkata kepadanya bahwa kamu hanya satu-satunya bagiku.

Namun kata-kata ku ituhanya bertahan sampai aku kelas XI sekarang ini, semenjak ada dia, yang merupakan siswa baru kelas X, aku pun jatuh hati kepadanya. Ini tidak pernah ku rasakan sebelumnya "aku suka sama seorang cewek tapi aku sudah punya pacar" itulah pikiran ku saat itu. Karena aku memang sudah tergila gila dengan cewek itu, aku pun mengambil jalan yang beresiko yaitu memacarinya.

 Lalu aku berkenalan dengan cewek itu namanya Vina, dia pun telah mengenalku. "Kaka itu kak  ben yang dari jakarta itukan?" Tanya nya saat berkenalan. Aku hanya mengangguk saat itu. Setelahnya aku sangat akrab dengannya.  Akhirnya setelah beberapa lam aku menembak vina, ini merupakan hal yang berat bagi ku. Vina telah mengetahui aku sudah punya pacar, tapi aku tetap menembaknya. Butuh beberpa hari dia menjawabnya sampai akhirnya saat pulang sekolah dia berkata pada ku " yaudah kak, tapi jangan sampai ketahuan sama kak elsa ya".

Aku pun terkejut, perasaan heran dan senang mengalir di jiwaku. Disinilah saat yang susah bagi ku, yang harus pintar-pintar mengatur jadwal antara elsa dan Vina. Tidak boleh bentrok ataupun terlihat oleh teman-teman sekolah kalau aku sedang berjalan dengan salah satu dari mereka. Hanya beberapa minggu aku memiki 2 pacar, terjadilah peristiwa yang tidak menyenangkan saat itu,  saat aku berjalan berdua dengan vina di suatu taman di banjarmasin.

Aku bertemu elsa, rasa marah dan benci kepada ku pun muncul, dan aku dimaki2nya dan vina pun juga. Tetapi hal yang aneh terjadi justru vina marah kepada elsa dengan memihak aku. Suasana mencekam di taman mulai terasa, hingga akhirnya suasana menjadi hening ketika elsa meninggalkan kami dengan rasa sedih dan marah. Beberapa hari setelah kejadian itu elsa da vina membuat kesepakatan diantara mereka mana yang akan ku pilih menjadi cewek idamannya. Tidak tanggung tanggaung mereka melakukan hal ini didepan kelas dan di lihat oleh semua murid. Tidak ada yang bisa ku pilih diantaranya, keduanya terlihat sempurna. Akhirnya aku berusaha bersikap adil dengan tidak memilih ke duanya. Dan meninggalkan mereka. 1 tahun berlalu aku tidak pernah bebicara atau pun menyapa mereka semua masih teringat dengan masa lalu yang menyedihkan itu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar