Kamis, 08 September 2011

Rumah Hantu


Ssst..... Faisal berdesis di sebelah gw.
"Iya... Gw juga diem nih?" Timpal gw padanaya.
Faisal lalu mengutak ngutik pintu yang tertutup rapat itu dengan obeng di tangannya.
"Emang bisa apa pake obeng?" Suara gw agak keras
"Iya bisa lah....". Katanya agak keras
"Tapi kita udah disini setengah jam lebih, didepan pintu rumah kosong ini serem pula”
"Jam 12 malam." Faisal menambahkan
"Iya benar jam 12" gw memastikan
"Eh di dari pada lo bengong mendingan bantuin gw deh..." Kata Faisal agak kesal.
"Yaudah si... kan gw jagain sekitar" Gw mengeles.
"Ya tapi yang ben....." Kalimat gw terpotong sesuatu yang mengejutkan
Hihihihihihi
Suara menerikan seperti di film-film horror yang pernah gw dengar terdengar dari belakang kami. Secara besamaan kami mengok kebelakang ragu-ragu
"Se..... Se...... Setan" gw berteriak...
Lalu gw meninggalkan fisal sendiri di depan pintu itu.
"Woi tungguin...." Faisal berteriak di belakang
Hiiiii....hiiiii.... Hi......
Suara kuntilanak itu makin nyaring di belakang kami. Kami berlari tanpa menengok ke arah belakang, tetapfokus pada pelarian hingga kami sampai di depan pintu gerbang tua.
"Ayo lompat" teriak gw pada faisal yang sekarng sudah ada di samping gw.
Doeng..... Gedebruggg......
"Awww awas lo nindihin kaki gw" faisal kesakitan
"Oke maaf,” lalu ge mengngangkat tubuh gw dan faisal berdiri “ gila... Kenapa ada kuntilanak disitu"
" tau dah, pulang yuk mimpi buruk banget nih"
"Oke gw setuju"
Hahaha.... Juno tertawa setelah gw menceritakan kejadian semalam di kantin.
"Tu kan bener kata si Erni" Kata Ida setelah Juno berhenti tertawa.
"Ya tapi boong ah itu setan... Masa asli banget" Faisal menyesali
"Emang mau siapa lagi sal, masa orang?" Juno nenambahkan.
"Ya siapa tau"
Sekitar satu menit kami terdiam hanya ada suara meja sebelah yang sedang mengngobrol film The Expendables yang sedang main di bioskop.
"Oh iya si Erni mana yang ngasih tantangan?" Gw memecah keheningan.
"Tau deh, tadi katanya ada tugas..." Kata Ida pasrah.
"Hai......" tiba-tiba Erni memanggil dari belakang.
"Jiahh baru dateng ni orang" Kata Juno terkekeh
"Iya nih sori.....  Aduh ngantuk banget gw" Ia langsung duduk di samping Ida lalu menunpangkan bahunya di bahu Ida.
"Emang abis ngapain si elo? Seharusnya kita yang ngantuk?" Protes gw
"Ada deh..... Eh iya gimana semalem ada setannya kan?" Dia langsung terbangun dari bahu Ida
"Iya...." Kata gw sambil menekan suara
"Kita kalah taruhan deh ama lo" Kata Faisal kesal
"Lagian gak percaya" tambah Erni
"Gimana kalo sekali lagi kita kesana" usul Gw, sekalian mastiin
"Oke boleh. Malam ini juga" tambah Juno
"Boleh deh..... Kita semua kesana kerumah hantu itu" kata Faisal
Namun tiba-tiba erni bangkit dari duduknya.
"Sori ya gw gak bisa ada urusan" Lalu dia meninggalkan kami.
"Kenapa si dia ?" Tanya gw.
"Tau deh lagi PMS kali" kata faisal iseng.
"Eh so tau.... Ok nanti malem ngumpul di rmh gw" Ida menjelaskan.
Semua lalu mengangguk setuju dan tidak lama kemudian bel berbunyi untuk masuk kekelas.
........
"Sudah siap kan semua" kata Ida setelah kami membereskan barang di rumahnya.
"Siap" kata gw, "Gw juga" faisal menambahkan, "kalo gitu gw juga" kata Juno nyengir.
"Oke kita berangkat" Ida memimpin.
Tepat pukul 11 malam kami keluar dari dari rumah ida menuju rumah hantu itu. Persiapan secara matang sudah kami lakukan. Sekarang Ronde Kedua di mulai.

"Buset ih serem banget" kata Juno sedikit takut.
"Ya emang begini kali Jun....." Kata gw menyijdir.
"Udah lah ayo masuk" kata Ida.
Kami masuk memanjat gerbang dimana tempat gw dan Faisal loncat kemaren. Kami berjalan hingga sampe di Pintu yang terkunci itu. Juno mencoba membuka pintu depan.
Krekk....
"Lah kok bisa?" Gw terkejut.
"Iya aneh dah, kemaren waktu sama Ziku gak bisa" Faisal menambahkan.
"Iya udah lah ayo masuk" kata Ida cuek.
Larong gelap rumah kosong itu menjadi penyambut kedatangan kami. Kami menyusuri ruang tamu dan beberapa kamar kosong yang kami masuki. Debu dan beberapa serangga gw lihat bersarang di sekitarnya.
"Gak ada apa-apa cui" Ida memecah keheningan.
"Mana setan nya Zil" Tambah si Juno.
"Sialan lo malah pengen ketemu setan" Gw kesal
Gedummmmm.......
Kami terkaget dan berbarengan melihat ke belakang. Pintu besar dengan tinggi 2meter  yang kami lewati tertutup dengan sendirinya.
"Anja ada apa si??" Faisal kaget.
Namun blm sempat gw membalas kata Faisal tadi, suara yang tidak seharusnya gw dengar harus terdengar saat itu juga.

Hiiiiii....... Hiiiiiii........
Suara wanita kuntilanak itu membahana di ruang kami terjebak. Tidak hanya suara, kuntilanak itu menunjukan dirinya di ujung balkon
"Itu dia...." Kata gw terbata2
Tanpa berfikir panjang gw dan Faisal menuju pintu tertutup tadi dan mencoba membukanya.
Juno dan Ida masih diam di tempat seakan masih tidak percaya dengan setan itu. Tiba-tiba Juno mengambil sebuah tongkat besi di lantai dan melempar ke setan itu.
"Mati lo setan" teriak Juno.
Alangkah kagetnya ternyata besi itu menembus setan itu seperti Ia menelannya.
"Gila setannya beneran" kata Ida kaget.
"Ayo" Juno mengngait tangan Ida yang masih bengong.
Lalu mereka membantu gw dan faisal untuk membuka pintu
Brakkkk………..
Pintu terbuka lalu kami menutup pintu itu dengan rapat " Fiuhhh hampir saja" kata Ida.
Namun kata Ida tidak membuat kami tenang. Saat kami menengok kearah kiri "dia" sudah ada di depan kami.
Hiiiiiii.......Hiiiiii.......
Suara khas itu keluar dari mulut dan mukanya yang jelek itu berhadpan dengan kami kurang dari 1meter.
Lariiiii....... Kata Faisal. Kami pun berlari dengan kencang, namun setelah kami menelusuri lorong gw terjatuh kesamping karena terserimpet karpet kotor dan menabrak meja.
Adaww teriak gw. Faisal, Juno dan Ida tidak mendengar gw, mereka masih berlari ketakutan. Belum sempat gw memikirkan mereka. Kuntilanak muncul mengejar mereka. Gw hanya terdiam saat itu, untungnya si kuntilanak tidak melihat gw yang sedang terkapar kesakitan. Dia terus mengejar 3 orang temen gw.
Hiiii....hiiiii......hiiiiii....
Suara itu masih membahana di koridor.
"Shit...... Jalan buntu" Kata Juno kesal.
"Gak mungkin... Dia ada di belakang” Ida khawatir.
Setan itu semakin mendaki mereka……… lalu gw berlari menujujalan buntu tersebut.  
"Ah tidak..." Faisal sudah pasrah.
Brukkkkkkkk
Gw memukul itu setan dari belakang, setan itu terjatuh ambruk kedepan. Semua tidak ada yang berbicara saat itu, semua hening....
Tiba-tiba wajah kuntilanak itu lepas dan menampakan sosok perempuan yang familiar......
"Erni?????" Semua teriak bersamaan

............

"Apa yang lo lakuin disini??" Tanya ida setelah kami memindahkannya ke ruang keluarga rumah kosong tersebut.
"Sori ya semua" setengah menyesal "gw nakut-nakutinin kalian semua disini hehe".
"Tapi kenapa lo bisa menutup pintu dengan sendirinya lalu bisa tembus dan pindah tempat dengan cepat seperti itu, itu kan gak mungkin??" Tanya Faisal yang penuh detail dan semangat.
"Hah... Bego sekali kalian" Erni bangun dari tidurnya.
Lalu dia menceritakannya dengan singkat:
Saat kalian masuk ke dalam.pavilum makanan gw menggunakan alat pengontrol pintu untuk menutup pintu. Lalu gw menggunakan proyektor untuk memunculkan setan. Lalu saat kalian keluar barulah gw yang sebenernya keluar dan suaranya dari mikrofon ini.
"Ooo begitu toh .... Dasar lo" Gw setengah marah.
Hahahahaha..... Kami tertawa lucu
Krekkkk........
"Suara apa itu? " Kata gw penasaran. Suasana hening kembali.
Hihihi....... suaranya berbeda dengan yang tadi.
"Ni apa ini perbuatan lo lagi????" Tanya Ida.
"Bukan, gw aja menjatuhkan mikrofon itu"
"Trus itu sapa?? Kata Juno. Yang sekarang terdiam melihat sesuatu dengan senternya di atas tangga.
"Itu... Ngak mungkin gw gak punya proyektor di situ" Lalu wanita itu tersenyum di atas tangga.
Setannnnnn.......... kami teriak bersama
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar