Kamis, 08 September 2011

Pacar Gw Tukang Kuli


Gw Nira, gw sekarang duduk di kelas  2  SMA Satyaguna di kota balikpapan. Sebenarnya gw pindah dari Jakarta di saat gw kelas dua karena Bokap ama Nyokap gw pindah ke sini.
"Halo Nir, naik mobil lagi pulang" kata seorang laki-laki.
" Iya lagi nunggu jemputan" kata gw menjawab,
namaya Kino yang setiap harinya menunggu jembutan  di gerbang sekolah bareng gw
"Oke Nira gw duluan ya" kata Kino lalu dia naik motor jemputannya. Gw hanya membalas lambaiannya saat itu.
Di sekolah satyaguna ini seseorang yang setiap harinya di jemput oleh mobil bisa di bilang sebagai orang kaya. Ya maklum ini kan di daerah gak sama kaya di Jakarta.
Keesokan hari
"Ah parah, surat dari siapa lagi ini" teriak gw agak kencang di kelas.
"Hahaha dapet lagi ya, kayaknya surat cinta tuh" jawab temen sebangku gw.
"Iya ni setiap minggu pasti ada, ah susah-susah"
"Susah ya jadi orang cantik" katanya lagi. Gw hanya tersenyum sedikit ke arah Anna lalu kami duduk karena guru sudah datang
Itulah salah satu penyebab gw agak males ke sekolah, surat dari cowo-cowo yang genit itu sangat menyusahkan. Padahal kalo di lihat-lihat gw ni ya biasa aja.Dengan tinggi badan 168 cm berat badan 48 seharusnya tidak jauh lebih cantik dari temen gw yang lain.
Saat istirahat tiba di kantin
"Hai Nir gimana tadi katanya lo dapet surat cinta lagi ya? Dari sapa?" Tanya Jill yang merupakan temen gw juga.
" Iya, udahlah gak perlu tau kamu dari mana" sambil menyuap suapan makanan yang makan
"Ada yang lu pilih gak?" Tanya Jill yang sekarang sudah duduk di samping gw.
"Kaga ah males gak ada yang bener anaknya"
"Hahahah" balas nya
Banyak alasan yang ada untuk tidak membalas surat cinta itu. Gw udah beberapa kali pacaran waktu masih di Jakarta, namun baru pertama kali ada yang seperti ini. Malesin banget baca kata-kata gombal dari mereka
Teeet..... Bel pulang sekolah bebunyi
"Ah apa gak dijemput, ya udah dah pulang sendiri aja?" Kata gw yang sedang menelpon. Sedetik kemudian seseorang memanggil ku dari belakang.
"Napa tadi gak di jemput hari ini" kata Kino yang sudah ada di belakang gw
"Iya supir gw lagi sakit gak bisa jemput, jadi pulang sendiri deh"
"Yaudah yuk bareng gw aja pulangnya gw juga gak di jemput"
Gw langsung jalan bareng dengannya. Rumah kami lumayan dekat gw di jalan Mawar 1 dan dia di Mawar 10 yang jaraknya sekitar 1 kilo dari sekolah. Sepanjang perjalanan Kino banyak bertanya tentang Jakarta atau pun teman -teman sekolahnya yang tergila-gila sama gw. Gw hanya menjelaskan pada nya kalo gw gak suka cowok pengecut yang cuman ngasih surat cinta, dan gw tu agak sedikit matre. Dia hanya tertawa dengan senyuman mendengarkan itu.
Kami tidak berpisah di jalan dia berniat nganterin gw kerumah. Dirumah gw hanya mengucapkan terima kasih sama Kino di depan pintu gerbang,
ketika gw sampai didepan pintu rumah koni masih menatap wajah gw. Di sini gw menjadi agak salting gw hanya membalas senyumannya dan masuk kerumah.
"Wuaaaaah...... Ya Allah kenapa lagi ni gw" kata gw sambil merebahkan tubuh gw ditempat tidur saat malam tiba. "Kok gw kepikiran Kino ya.... " Erang gw saat ingin tidur. Gw pun tertidur dengan membayangkan wajah Kino yang setengah polos itu. Dia tidak terlalu ganteng menurut gw. Tapi dia orangnya baik dan suka diajak ngobrol. Mungkin itu yang gw bayangin malam ini sebelum tidur.
Saat pagi hari....
Teet tet ... Teet tet,
"Siapa si pagi-pagi gini SMS" kata gw yang mengangkat Hp sambil setengah tidur.
Gw pun membuka SMS itu ternyata dari Kino
"Hai Nir ini gw kino sory kalo pagi-pagi SMS, gw ngajak lo nonton di BSM jam 11 bisa gak"
lalu gw membalas " Yaudah ni gw juga lagi gak ada kerjaan". Gw hanya kepikiran apa yang kino lakukan sama gw di BSM(Balikpapan super mall). Gw langsung bersiap-siap untuk bertemu Kino di hari minggu ini. Hanya sekitar 2 jam lagi jam sebelas.

Pukul sebelas tiba, gw baru sampe di depan mall, tanpa berfikir panjang gw langsung menuju tempat kita janjian. Di depan Gramedia dia sudah menunggu gw.
" Hai, udah lama nunggu ya" kata gw.
"Ngak kok baru aja" jawabnya. Lalu kami nonton bareng dan makan siang.
Ini pertama kalnya gw jalan ama cowok balik papan, selama kami jalan banyak cerita darinya dan kino terlihat sangat tampan kali ini. Dengan baju yang serasi dengan celana jinsnya. Dia juga bercerita tentang mendapatkan nomer HP gw dan alasan untuk ngajak gw jalan
4 jam kami dilalui bersama,
 " gw pulang ya udah sore ni nanti di marahin mama " kata gw saat kami sedang mengobrol di tempat makan.
" Ya gpp tapi bentar ya" kata Kino. Lalu dia mengambil sesuatu dari Tas nya. Sesuatu yang gw sukai.
Tiba-tiba
"Ini sebernernya gw tu suka ama lo, semenjak kita sering ketemu di pintu gerbang, kalo kamu mau terima boneka ini" katanya.

Tidak gw sangka Kino berkata secepat itu, anak yang selama ini gw kira hanya teman belaka mampu mengucapkan kata Cinta. Dan memberikan boneka Hello Kitty kesukaan gw
"Aduh gimana ya" jawab gw. Dia hanya termenung menunggu. Sedangkan gw bingung setengah mati.
Setelah sekitar 1 menit
"Ya.... Maaf ya No" kata gw seperti menolak Cinta. Dia pun langsung menundukan kepalanya dengan harapan kosong
Kemudian
 "Gw gak bisa nolak lo" jawab gw sambil senyum dan mengambil Bonekanya. Gw melihat Dia agak salting apa yang harus di lakuin. Saat itu gw hanya memegang tangannya Lalu pulang ke rumah
Malam hari kami bertelponan ria dia bertanya kenapa gw menerimanya, gw menjelaskan padannya bahwa dia adalah pria yang gentle tidak seperti mereka pengirim surat cinta
Sebulan berlalu kami pacaran. Di sekolah saat istirahat atau pun di mall saat liburan. Tiada hal yang gw sembunyikan selama ini, semua terbuka.
Namun ke curigaan gw mulai terasa ketika selama sebulan ini dia tidak lagi menunggu jemputan saat pulang. Kino langsung keluar sekolah menuju entah kemana. Gw pernah bertanya padanya tapi hanya di jawab ada urusan.
"Nir kemaren gw liat cowok lo kemaren ke arah jalan melati di belakang sekolah" kata Jill di kelas.
 "Hah ngapain? Lo liat kapan" tanya gw kaget.
"Kemaren Nir" jawabnya
Gw sengaja gak ngasih tau ini ke Kino. Saat pulang sekolah setelah sekitar 10 menit setelah Kino keluar dari sekolah, gw menuju Jalan Melati yang ada di belakang sekolah itu.
Di Jalan itu gw melihat sebuah rumah yang sedang di bangun. Lalu gw mendekatinya. Pertama gw tidak ada respon apa-apa di sana, Hanya ada tukang kuli dan beberapa mandor yang sedang bekerja. Namun hati gw tersentak ketika gw melihat Kino yang sedang keluar dari rumah itu dengan membawa sebuah karung dari dalam rumah itu
Kino kuli bangunan, itulah yang terlihat saat ini. Sedetik kemudian gw yang ada di depan rumah ini bertatapan dengan Muka Kino. Kino terlihat kaget melihat gw di depan rumah itu.
Gw pun langsung berpaling dan jalan menuju keluar dari jalan melati. Gw tidak tahan menerima kenyataan ini, cowok yang selama ini gw cintai menjadi tukang kuli.
Tiba-tiba
"Nir tolang dengerin aku dulu?" Tanya nya sambil memegang tangan gw. Gw pun berhenti
"Kamu tu sebenarnya ngapain disitu, kamu kan masih sekolah ngapain jadi tukang kuli?" Tanya gw sambil terisak menahan marah campur sedih.
"Ya begini aku jadi tukang kuli untuk kamu, untuk pacaran. Maaf kalo aku selama ini bohong ama kamu" jawabnya sambil memegang bahu ku
"Jadi selama ini kamu gak punya uang, saat kita pacaran?" Tanya ku lagi yang masih terisak.
"Iya beb uang ku gak cukup, tapi dengan uang kerja ini aku bisa beliin apa aja yang kamu mau." Jawabnya.
Plak....... Gw menamparnya
"Kenapa gak bilang kalo kamu gak punya uang kita kan bisa patungan Dan aku gak bakalan minta macem macem ama kamu" kini gw mulai menangis. Dia pun tidak bicara apapun hanya diam dan menatap langit
Lalu gw mengelus pipi kanannya sambil berkata "Jangan kerja lagi bebb aku gak bisa nerima kamu menjadi tukang kuli karena aku"
Gw langsung memeluk nya. Dia juga memeluk gw juga. "Iya bebb aku cuman ingin nyenengin kamu" katanya sambil memelukku
"Iya bebb aku ngerti tapi bukan begini caranya" jawab gw saat itu juga. Kami berpelukan di jalan itu sekitar 3 menit.
Semenjak hal itu kami jadi semakin terbuka. Kino juga tak penah sembunyikan hal sesuatu lagi. Setiap pacaran nonton ataupun makan kami pun membayarnya dengan patungan tidak seperti dulu kino yang selalu bayar. Yang biasa gw sering membeli barang pribadi dengan di bayarin Kino, kini dengan patungan uang kami. 
Sekarang kami pulang bersama tidak lagi mengan dalkan jemputan kami. Dia juga semakin sayang sama gw dan juga sering bermain ke rumah. Begitu juga rasa Cinta ku dengan Kino. Mudah-mudahan Gw dan Kino bisa bersama selamanya.

The End………..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar