Kamis, 08 September 2011

Kisah Tentang Rizki


"Hai....." Rizki menyapa temannya yang baru kenal sedang menunggu bis.
"Iya napa ki nunggu bis juga nih??" Jawab gadis bernama Julia ini.
"Iya sama hehe" Balasnya.
Tak lama kemudian bis mereka detang dan mereka pun duduk bersama di dalam bus itu, banyak cerita yang di ceritakan mereka di dalam bus. Seminggu mereka sudah naik bus bersama, Rizki jatuh hati dengan Julia yang merupakan teman kampus tapi beda fakultas.
Sampai suatu ketika Julia tidak lagi datang menunggu bus. Sehari Rizki masih memaklumi ketidak –hadirannya, namun seminggu berlalu, R berlalu, remaklumi ketidak i rizki mulai gelisah. Seseorang yang ingin dijadikan belahan jiwanya kini tidak tampak lagi. Penyesalan datang karena dia lupa meminta nomer telepon Julia.
Pada akhirnya di suatu malam saat Rizki sedang lembur dalam tugas kuliahnya, ketika ia pulang dari Kuliahnya menuju halte bus betapa kaget nya Rizki melihat Julia sedang menunggu bus juga.
"Hai... Kemana aja kamu” Tegur Rizki yang agak mengngagetkan dari belakang.
"Oh hai" Jawab si Julia. "Lah kamu ngapain disini" tambahnya lagi.
“Lah kamu sendiri?” Kata Rizki tanpa menjawab pertanyaan Julia.
Sebelum mereka berdua bercakap lagi bus tiba untuk menjemput. Lalu Julia menceritakan hal yang sebenarnya terjadi.
"Oh jadi gitu toh, trus sekarang kamu harus bolak balik rumah sakit kampus" Kata Rizki setelah mendengar penjelasan dari Julia.
"Iya Riz trus aku juga sekarang ambil kuliah malam, siang sampe sore aku harus ngurus nenek dirumah sakit, udah gitu sering telat kuliahnya" Julia memastikan.
"Oke deh kalo gitu aku bakalan bantuin kamu jemput dari rumah sakit ke kampus pake mobil." Kata Rizki mencari solusi.
"Demi apa?? Makasih ya Riz" Lalu Julia memeluk  Rizki.
Lalu mereka kembali berbincang hal-hal lain.
>>>>>>>> 
Membuat Julia terpesona pada Rizki adalah kabar baiknya. Namun kabar buruknya Rizki tidak lah punya mobil, kebohongan itu keluar saja dari mulutnya. Dimalam harinya Rizki langsung menelpon ayahnya yang berada di kota lain.
"Halo yah" kata Rizki di telpon.
"Iya ada apa nak, tumben kamu nelpon??"Jawab ayahnya.
"Gini yah Rizki mau mobil buat kuliah" Minta Rizki agak berbohong.
"Hah, mobil? Kan tempat kosan kamu dekat , lagi pula bapak tidak punya uang nak" Jawab ayah Rizki
"iya yah buat tugas. Pake mobil ayah aja, besok harus udah ada ya?” Lagi-lagi kebohongan keluar dari mulut Rizki.
"Tak bisa secepat itu nak....."Jawab ayahnya dengan suara terbata-bata
"Udahlah pokok besok harus ada!!!” Teriak Rizki pada ayahnya. Lalu rizki menutup teleponnya tanpa sepatah kata perpisahan pada ayahnya
Besok pagi dia kuliah dengan hati yang lumayan berbunga-bunga  dimana nanti sore dia akan menjemput Julia. Tapi sepertinya semua di luar rencana sudah jam 7 malam ayahnya belum datang membawa mobil ke tempat kosannya.
5 menit berlalu, Rizki mulai gelisah. Dia sudah janji pada Julia untuk menjemputnya jam 7.15 di rumah sakit.
10 menit……..
15 menit.......
"Aduh.... Kemana si nih ya Rizki" Gumam Julia. “Udah jam 7.30 Rizki belum datang juga. Aku bisa terlambat nih” Tambahnya lagi.
Tiba-tiba sebuah mobil datang dari arah pintu masuk rumah sakit. Wajah cemas Julia langsung berubah 180 derajat. Namun wajah itu berubah lagi 180 derajat ketika seseorang yang keluar dari mobil itu bukan lah Rizki..
"Hai, Julia" Kata orang itu.
"Eh Paul ngapain kamu di sini" Tanya Julia.
"Ya tentunya mau jemput kamu, dari kemaren ke kampus naik bus sendiri dari rumah sakit" Jawab Paul yang merupakan teman sefakultasnya.
"Eh iya..." Wajah Julia merah, memang lelaki yang berbadan tinggi ini, lebih tampan dari pada Rizki.
"Jadi gimana mau ikut keburu terlambat nih" Tanya Paul.
"Gimana ya aku ada janji juga ama orang lain, tapi beluau ikut keburu terlambat nih" tmenuruam dateng dari tadi" Jawabnya sambil bingung dan tersipu malu. "Aduh Riz kamu kemana si" Kata batin Julia.
"Yaudah aku tunggu disana ya" Lalu Paul masuk ke dalam mobilnya dan menuju tempat parkir.
>>>>>>> 
Bremmm.... Mobil lain datang, barulah Rizki keluar dari mobil nya lalu langsung menuju ke sebelah Julia.
"Hai maaf terlambat tadi ada masala..". Kalimat Rizki terputus. Dia bingung Julia yang ada di sebelahnya tidak mendengarnya. Dia pun berusaha menyentuhnya lalu..... 
"Hah....." Rizki kaget tidak karuan, keringatnya pun secara perlahan terkucur di dahinya. Tangannya menembuh Julia seperti dia adalah bayangan. Dia berusaha lagi tapi tetap saja menembus badan Julia. Tiba-tiba Julia meninggalkannya dan menuju Paul yang sedang berdiri di samping mobilnya. Rizki hanya dapat menatap Julia pergi.
Ternyata Julia lebih memilih Paul kali ini. Dia langsung masuk kedalam mobilnya dan paul menyusul. "Ada apa ini?? Julia...." Kata Rizki yang masih tidak menerima kenyataan ini.
Pemandangan berubah drastis.Sekarang  Rizki melihat suatu kecelakaan mobil. Rizki pun memerhatikan mobil itu yang semakin lama semakin menjauh kebawah. Rizki akhir tersadar bahwa itu adalah mobil ayahnya yang di kendarainya kuntuk menjemput Julia.
Kebenaran akhirnya terungkap. Rizki tidak sampai ke Rumah sakit untuk menjemput Julia. Mobil ayah nya kecelakaan dan terbalik di jalan. Rizki di gendong oleh 2 orang malaikat saat itu. Membawanya menuju tempat ayahnya yang sedang berjalan kehujanan untuk balik kerumah. Diapun menyesal telah berperilaku kasar padanya dan tidak mengucapkan apapun setelah mobil sampai.
Rasa sesal Rizki ditambah dengan bergantinya tempat. Kini Rizki melihat Ibunya yang sedang sakit dirumah menunggu suaminya pulang. Ayah Rizki merahasiakan ini supaya agar dia tidak khawatir dan mobilnya yang seharusnya di jual untuk pengobatan Ibu Rizki harus menjadi rongsokan yang tidak berguna. Namun  rasa sesal Rizki tidak lah berguna sekarang, dan Rizki siap untuk diadili diatas sana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar