Kamis, 08 September 2011

Gara-gara dia


Di kantin....
"Gimana Yan dah selesai" gumam gw kepada Yanto. "Udah ni tapi bayarannya seperti biasa ya?". "Udah lah segini aja lagi gak ada duit gw" jawab gw . "Yaudah deh" kata Yanto agak marah tapi ngak berani melihat gw.
Teeeettt...........
Bel sekolah bunyi lalu gw masuk kelas setelah istirahatdengan pelajaran yang paling menyebalkan menurut gw, kemudian "Ok semuanya kumpulin PR nya" kata Bu Sinta yang mengajar matematika di kelas. Sebelum gw mengumpulkan PR ke depan bu shinta bertanya "eh Denny tumben ngerjain PR". "Hehehehe iya dong bu kan dah kelas XII"jawab gw terkekeh
Seperti biasanya selama Bu Shinta belajar gw gak pernah dengarin hanya tidur di belakang, Bu shinta pun tidak pernah menegur karena dia sudah pasrah dengan kelakuan gw ini setiap pelajarannya.
Teeett.......
Bel pulang akhirnya berdering gw langsung keluar dan menemui Yanto "Thanks to tadi PR gw dapet seratus, nih ada PR geografi kerjain bro cuman dikit kok, nanti bayaran biasa". "iya,iya" jawab Yanto dengan cepat dan langsung pergi.
Gw udah lama menyewa joky sekolah ini, dia lebih bagus dari joky-joky yang lain kaya Rina atau Jony yang meminta bayaran tinggi tetapi Yanto yang merupakan kutu buku di sekolah. Dia hanya meminta 20.000 sekali tugas dan itu bisa di tawar.
Sedetik gw melihat Yanto keluar gerbang sekolah gw pun di kagetkan dengan suara teriakan "Den gawat!!! SMA 135 nyerang si Yuda dan 5 orang lainnya lagi di keroyok" kata Ferdi best friend gw dalam tawuran. "Ok panggil yang lain anak kelas X dan XI juga di tempat biasa". Tidak lama semua sudah berkumpul dideket lapangan yang agak jauh di sekolah dan gw lihat anak SMA 135 sedang meroyok 5 orang dari SMA gw. Tapi berfikir panjang "Serbu....." Teriak gw yang merupakan pemimpin tawuran yang merupakan tongkat estafet dari kakak kelas gw dulu. Karena bergerak dengan cepat gw dan yang lain tidak membawa senjata tajam dalam tawuaran ini, pertarungan ama sengit adu jotos dan tendangan terjadi dimana-mana termasuk 5 orang yang di keroyok dengan sigap menyerang.
"Prit.....prit.....prit...." Terdengar bunyi itu di telinga gw dan ternyata itu suara priwit polisi. Gw lihat 5 orang polisi ada di belakang gw."Woi semuanya mundur cepet" teriak gw agak panik, disaat yang sama gw melihat yuda masih tergeletak. Tidak ada yang membantunya saat itu semua berlarian takut tertangkap polisi. Gw langsung menggendongnya dan membawanya ke tempat persembunyian.

"Semuannya gak ada yang ke tangkep kan?"Tanya gw.  "Gak ada bos, cuman yuda aja ni yang parah kepalanya bocor" jawab kiki yang merupakan teman sekelas yuda " Yaudah kalo dah aman kita keluar lo bawa yuda ke rumah sakit"
1 jam berlalu di tempat seperti gudang dekat lapangan yang di gunakan untuk sembunyi. Dan kami keluar. Gw dah lama ikut tawuran dari gw naik kelas XI, luka lebam tonjokan atau bocor lemparan batu sudah biasa.
Keesokan hari di koridor sekolah..
Gw lagi bawa makanan tiba-tiba "gubrak......." Seseorang nabrak gw. " Aduh maaf ya kak " katanya sambil memelas. Rasa marah sudah hampir muncul namun setelah gw melihat wajahnya " Ya udah gpp makanya hati-hati". "Iya kak kalo aku beliin yang baru gimana?" Tanyanya lagi sambil malu-malu. ‘Ngak kok gpp gak usah"jawab gw lagi lalu dia berjalan kembali dengan menatapku dan senyuman manisnya setelah beberapa langkah kedepan
Lalu gw ketemu Yuda " Gimana pala lo?" "Udah gpp kok" jawab Yuda. " Eh cewe itu sapa dah cantik banget" Tanya gw sambil menunjuk ke arahnya yang masih berjalan di koridor. "Ooo itu namanya Karina kelas XI - IPA 2, mau kenalan?" Tanya yuda. "Anak IPA ya?, jangankan kenalan mau gw jadiin pacar" gw jawab dengan penuh percaya diri.
Sebulan kemudian setelah pedekate dengan Karina, gw pun menembaknya dengan ditemenin Yuda dan Ferdi " Rin gw sebenernya suka sama kamu, mau gak jadi pacar aku", "eeee..... Gimana ya kak, tapi ada syaratnya?" Tanya karina dengan muka memerah. "Emang apa aja?"Tanya ku penasaran. "Pertama, jangan pake joky lagi kalo ada tugas terus jangan pernah tidur selama pelajaran, terakhir jangan pernah tawuaran lagi" "lah kok kamu bisa tau kejelekan aku semuanya" tanya gw yang kaget dengan syaratnya. "Ya karena aku juga suka ama kakak jadinya sering memerhatian aktivitas kak Denny"
"Cieeee so sweat" ledek ferdi dan yuda. "Yaudah ok aku bisa" jawabku, lalu gw dan karina saling berpelukan di kantin sekolah itu
Namun selama pacaran gw lupa dengan semua syarat yang di kasih Karina. Tidur di kelas, tawuran atau pun nyewa Yanto untuk ngerjain tugas sekolah. Bila Karina tahu diapun pasti marah dengan gw. Hingga suatu saat "Ya udah lah terserah bebeb aja, tapi pokoknya kalo kamu melanggar sekali lagi kita putus" kata Karina kesal setelah memergok gw sedang bertransaksi dengan Yanto dan dia langsung pergi
Kesesokan hari setelah kami berbaikan seperti biasa SMA 135 mengajak tawuran, tapi berfikir panjang dan tidak memedulikan Karina gw langsung ikutan dan seperti biasa juga tubuh dipenuhi luka lebam dan sedikit darah terkena batu di kepala. Setelah gw menyelesaikan tawuran. "Ah iya tas gw di kantin, anterin gw ke sekolah dulu bro" kata gw dengan Ferdi dan Yuda.
Sesampai di kantin....
Gw melihat Karina sedang duduk di samping tas gw. "Waduh, parah dia tau lagi, ya ampun mati deh gw" kata batin gw meringis. Lalu ku coba mendekati Karina dan duduk di sebelahnya "hai.. Beb.." Tanya gw. " Abis ngapain? Kemana?" tanyanya dengan dingin. "Anu...... Eeee....... Tawuran beb" jawab gw agak takut. "Kamu tu tau gak si tawuran itu kan dosa mukulin orang" kata Karina dengan nada tinggi. " Kamu kan dah kelas 3 nanti kalo ketahuan ama sekolah gimana?, kan bisa dikeluarin dari sini?" Sambung Karina dan kini ia mulai menangis. "Ya habis mau gimana lagi, emang udah hobby" jelas gw. "Ya sudah jangan nangis lagi, kalo emang kamu pengen putus ya sudah gpp, aku tu emang cowok yang gak pantes dicintai yang selalu menyakiti hati perempuan". Tambah gw lagi
"Emang!!!!" Jawab karina dan meninggalkan gw sendiri. Namun sepuluh detik kemudian ia kembali "Sini mana tangan kamu bebb ", gw pun menjulurkan tangan yang ternyata dia obatin luka bekas tawuran ini dengan obat merah yang dibawa dan kotak P3K. "Loh bebb kita bukannya putus ya?" Tanya gw sama Karina yang duduk disebelah.
"Maaf ya bebb kita gak jadi putus, soalnya rasa sayang dan cinta ku ini lebih besar dari pada kamu ikut tawuran" jawab Karina. Gw hanya terkejut dan tersenyum mendengar pernyataan ini. "Makasih ya beb" lalu gw mencium karina di sini dan memeluknya.
Sejak kejadian itu gw pun berubah, mulai dengan mengerjakan soal-soal tugas sendiri tanpa jokey Yanto, memerhatikan guru mengajar, sampai berhenti tawuran. Sehingga jabatan pemimpin tawuran gw serahkan ke yuda. Gw sama karina juga mulai belajar bersama di rumahnya yang walaupun di akhiri dengan pacaran.
"Terima kasih karina lo sudah merubah hidup gw"

Tamat















Tidak ada komentar:

Posting Komentar