Kamis, 08 September 2011

Susahnya Pengen Punya cewe



Dorrr.....
"Ah ngagetin aja lo" kata gw sedikit marah
"Ya elo nya yang kaya orang kesambet gitu liat apa sih?" kata Ilham lalu duduk di sebelah gw yang sedang makan baso
"Gak kok gpp" lalu gw memandang sesuatu yang seharusnya tidak gw lakukan disebelahnya

"Haha ketauan deh" katanya sambil tertawa jahil
"Gw kenal kok dia, dia temen cewek gw Fitri" tambah Ilham
"Hah yang bener lo, tapi ngak lah gak berani gw" kata gw setengah ragu
"Gpp lah bro gw bantuin"
"Ya udah bener tapi yang bener?" Gw memastikan
"Oke tenang aja"

Teng........
(Bel memisahkan gw dan Ilham untuk masuk kelas)

Gw menemukan seorang cewek cantik di kantin tadi. Gw yakin dia siswa baru kelas 10 yang baru di MOS kemaren..
Tapi masa iya gw yang bernama Redi kelas 12 IPA, suka sama anak kelas 10 ?
Tapi bodolah yang penting gw ingin bisa mendapatkan pacar sebelum lulus

Keesokan harinya saat istirahat
"Ini bener namanya??" Kata gw pada Ilham
"Iya, namanya Jeni kelas 10-3" balas Ilham
"Oooo... Trus kenalannya?"
"Ya gini nanti gw suruh cewek gw ngajak dia buat jalan trus gw ngajak lo. Pulang sekolah kita ketemu di mall" jelas nya
"Trus kenalnya?" tanya gw
"Ya nanti gw tinggalin lo berdua disana, ya trus elo kemana kek gitu, nanti gw jemput lagi"
"Oke deh gw coba"

Teng.......
(Lagi2 bel memisahkan kita)

………..

Teng......
(Bel pulang sekolah)
Saatnya tiba.....

"Mana nih lama bener" kata gw
"Ya bentar, lagi jalan kali" jawab Ilham
Kami sudah menunggu 30 menit di depan  toko buku Gramedia di Mall kecil yang ada di kota gw.

15 menit kemudian
"Hai..... Lama ya nunggu" kata Fitri pacar Ilham
"Ngak kok bebb" kata Ilham
"Hai Red, pa kabar?, jarang ketemu ni di sekolah" tanya Fitri
"Baik kok gw" kata gw sedikit bingung
"Oh ya ni kenalin temen gw, namanya Jeni"
"Hai gw Ilham, cewek nya Fitri" diapun berjabat tangan
"Hai gw Redi" kami juga bersalaman namun gw melihat memerah di wajahnya

"Oke, gw sama Fitri mau ada yang mau di beli" kata ilham
"Gw tinggal lo sama Jeni ya" Tambahnya agak cengengesan
"Yaudah oke deh" kata gw sambil agak malu bertemu cewe kesukaan gw

Tak lama kemudian mereka meninggalkan kami
Gw pun mencoba memulai obrolan dengannya

"Hai, mau kemana nih sambil nunggu mereka?"
"Ya terserah saya si ikut kakak aja" katanya agak kaku

Gw pun coba berfikir untuk mengajaknya senang

"Gimana kalo kita ke... Eeee... TimeZone" kata gw dengan malu
"Oke, ayo saya juga suka kok kesitu" katanya santai
"Oh sama dong ayo....." Jawab gw dengan agak senang

Kami memulai dengan permainan balap mobil, tidak gw sangka dia sangat jago sekali memainkannya. Lalu permainan basket, dengan skor tipis gw menang dengannya. Dan di lanjutkan dengan yang lain. Tidak jarang kami tertawa cengngengesan saat bermain. Hingga pulsa kartu kami habis

........

"Eh kemana aja nungguin nih?" Kata Ilham di depan gramedia
"Sori tadi maen timezone dulu ni ama Jeni" jawab gw
"Iya ni maaf kak" tambah Jeni agak malu
"Yaudah yuk cari makan" kata Fitri yang tadi melihat kami agak curiga

Dalam perjalanan, Fitri dan Ilham jalan duluan. Sedangakan  gw dan jeni sibuk mengobrolkan permainan tadi di belakang mereka. Terkadang mereka menengok ke belakang dan tersenyum ke arah kami

Saat makan Fitri bertanya "Tadi ngapain aja Jen sama kak Redi di  time zone"
Lalu jeni memaparkannya dengan jelas sambil menceritakan hal lucunya
"Wah kaya nya jadi ni Red" kata Ilham lalu memasukan sebuah telur ke mulut
"Jadi apa ham?? Power ranger??" Canda gw
Kami pun tertawa

Sebulan berlalu setelah pertemuan gw dan Jeni. Kami sering BBMan dan mengajak jalan bareng

"Eh red tembak dong jeni" katanya santai saat kami sedang makan bareng saat istirahat
Uhukk.... Gw tersedak  "gila logak berani gw" kata gw menahan batuk
"Ya coba lah udah sebulan ini kan??, dia kayanya juga suka ama lo"
"Tapiii...... Gw gak berani.... takut" kata gw agk gemeter
"Yaudah coba dulu"

...........

Keesokan hari saat pulang sekolah Ilham sudah mengatur rencananya sama Fitri, tapi entah apalah yang penting gw gak grogi saat nembak Jeni
Lalu gw di antar menuju ke belakang sekolah dengan Ilham

Betapa kagetnya gw disana sudah ada Fitri dan Jeni yang sedang menunngu
"Ada apa si ni kak" kata Jeni agak takut
"Gak papa kok tenang aja ini kak Redi ingin menyampaikan sesuatu" kata fitri menjelaskan
"Emang apa kak" kata Jeni
"Itu anu.... Eeeee" kata gw sambil mengngingat teks yang di kasih Ilham di jalan
"Sebenernya gw suka ama lo, ya.... Gitu deh"

"Hah.... Kok bisa kak?? Kan saya kelas 10? Katanya Jeni heran
"Ya bisa aja.. Gw bener 2 cinta...." Gw menjawab agak bingung
Dia pun terdiam seakan tidak puas dengan jawaban itu
"Yaudah... Sebenernya saya juga sama kakak, orangnya ganteng, pinter, ya pokoknya nyaman kalo di samping kakak" katanya panjang lebar

Kami berdua saling terdiem. Lalu gw memberanikan diri memegang tangannya. Kami saling memandang dalam beberapa menit. 

Tiba2 sesuatu yang mengejutkan terjadi. Jeni langsung menarik pipi gw dan mencium gw tepat di mulut gw....

Gw.hanya terdiam menikmati bibirnya dan kemudian dia melepasnya kami lalu saling bepelukan

"Akhirnya Red dapet cewek juga lo" kata ilham yang sedang menggandeng Fitri
"Iya nih thanks ya...." Kata gw sekarng sedang menngandeng tangan Jeni

Lalu kami pulang bersama menceritakan hal2 yang seru, namun sekarang gw sudah ditemani kekasih baru gw, Jeni.

Susahnya Buat Band



Ah gila males banget. Ini lah kalimat pertama yang gw ucapin setelah mata melek di pagi hari. Jam menunjukan pukul 10 pagi, udara AC yang gw nyalain tadi malam seperti angin surga yang berhembus. Ingin rasanya menarik selimut dan tidur lagi, hanya saja gw hari ini ada janji dengan sekelompok orang, yang mengharuskan gw untuk bangun dan membersihkan badan. Gw udah janji dengan tuh orang untuk ketemu. Ini merupakan hal yang ke sekian kalinya, gw udah nyari-nyari orang untuk ngajak ngeband. Gw yang jago dalam bermain keyboard ini ingin membuat sebuah band yang bisa tampil dimana-mana, tapi mencari orang-orangnya aja udah agak susah.

Di suatu saat gw ketemu Rizal teman gw dijalan "eh lo bisa main keyboardkan? Gw ama temen gw lagi mau buat band ni" kata rizal. "Ok, ayo " jawab gw dengfan penuh semangat. Kita akhirnya janjian di Mall Puri Indah jam 12 siang tepatnya hari ini untuk ketemu ama temannya yang lain. Jam 12 teng gw sudah sampe Puri Indah di tempat foodcourt yang di janjikan  " mane tu orang dah jam 12 juga"  kata gw gak sabar.

Setengah jam menunggu seperti roti kering yang ada di atas meja. Rizal pun datang dengan teman, tapi anehnya dia hanya membawa satu temannya yang seharusnya ber-empat. "Hai lama ya nunggu " sapa riza.l " ngak kok baru bentar" jawab gw menutupi kebenaran. Sedetik kemudian gw dan temannya rizal itu kenalan, namanya farhan. Gw, farhan dan si Rizal yang jago drum itu bercerita tentang masing-masing kemampuan bermusiknya di Foodcourt tersebut. Gw pun bertanya " Yang lain mana? Cuman segini"  "Iya.... Pada gak jadi" kata farhan yang punya Vokal yang khas.

Eh gila belum mulai ngeband aja dah ada dua yang keluar kayanya bakalan ancur ni band batinku berkata demikian saat itu . Lalu gw sama yang lain sepakat berlatih di rumah Rizal yang memiliki studio yang lengkap. Ternyata perasaan batin ku itu benar, rencana kami untuk latihan band di hari minggu harus di undur karena banyak yang mempunyai acara lain. Barulah minggu ke 4 kita mulai laihan dan berkumpul di rumah rizal. Namanya juga kami anak SMA tidak luput dari ketelatan yang sampai 2 jam.

Di studio Rizal masalah muncul lagi kami bertiga sangat sulit menentukan lagu pertama yang mau di mainkan, setelah 1 jam perdebadan antara Rizal dan Farhan ( gw gak ikutan karena gw bisa lagu apa aja) mereka memutuskan memainkan lagu Juwitanya Yovie and Nuno. Kami berlatih sekitar 30 menit saja dan itu baru intronya. Karena liistrik tiba-tiba mati, dan kami terpaksa menyelesaikan latihan kami.

Waktu 6 jam latihan dari jam 11 pagi sampai 5 sore hanya terpakai 30 menit untuk latihan. Di minggu berikutnya gw mendapat kabar bahwa rumah rizal sedang di renovasi jadi tidak bisa berlatih. Gw dan farhan hanya bisa sabar dan menunggu, renovasi akhirnya selesai setelah 2 bulan. Tapi ada aja masalah lain, karena farhan keluar dari Band. Akhirnya gw dan Rizal menyudahi acara band ini.  Band yang bermur 2 bulan 3 minggu yang memiliki jam latihan 30 menit dan tidak memiliki nama harus berakhir. Weh gila baru mau punya band aja susah bener. karena itu gw gak lagi pengen punya band.





Seandainya Ku Bisa Memilih



Santa. Begitulah teman-teman memanggil ku. Aku merupakan siswa kelas XI (baru 2 bulan setelah kelulusan di SMA Negeri di Banjarmasin. Di sekolah Banyak diantara teman-teman ku yang selalu meminjam uang kepada ku, walau akhirnya tidak juga di kembalikan. Menurut teman-teman satu kelas atau satu angkatan, atau bahkan satu sekolah, aku adalah manusia kaya di sekolah itu, mungkin karena aku anak Jakarta yang pindah ke salah satu kota di pulau borneo ini.

Aku juga tidak menginginkannya namun aku terpaksa pindah kesini karena pekerjaan ayahku. Di sekolah aku memiliki banyak fans berat (terutama cewek), ya karena itu tadi (dari jakarta) maklum sedikit dari mereka blm pernah ke jakarta. Sampai akhirnya aku jadian dengan seorang cewek dari kelas lain yang menurutku lumayan bagi orang Banjarmasin , aku sudah jalan bersama dia sekitar mungkin 6 bulan. Dari kelas X semester 2 hingga saat ini. Itu merupakan hal-hal yang menyenangkan bagi ku, bermain bercanda, nonton bersama, kesenangannya tak bisa di ungkapkan, aku pun berkata kepadanya bahwa kamu hanya satu-satunya bagiku.

Namun kata-kata ku ituhanya bertahan sampai aku kelas XI sekarang ini, semenjak ada dia, yang merupakan siswa baru kelas X, aku pun jatuh hati kepadanya. Ini tidak pernah ku rasakan sebelumnya "aku suka sama seorang cewek tapi aku sudah punya pacar" itulah pikiran ku saat itu. Karena aku memang sudah tergila gila dengan cewek itu, aku pun mengambil jalan yang beresiko yaitu memacarinya.

 Lalu aku berkenalan dengan cewek itu namanya Vina, dia pun telah mengenalku. "Kaka itu kak  ben yang dari jakarta itukan?" Tanya nya saat berkenalan. Aku hanya mengangguk saat itu. Setelahnya aku sangat akrab dengannya.  Akhirnya setelah beberapa lam aku menembak vina, ini merupakan hal yang berat bagi ku. Vina telah mengetahui aku sudah punya pacar, tapi aku tetap menembaknya. Butuh beberpa hari dia menjawabnya sampai akhirnya saat pulang sekolah dia berkata pada ku " yaudah kak, tapi jangan sampai ketahuan sama kak elsa ya".

Aku pun terkejut, perasaan heran dan senang mengalir di jiwaku. Disinilah saat yang susah bagi ku, yang harus pintar-pintar mengatur jadwal antara elsa dan Vina. Tidak boleh bentrok ataupun terlihat oleh teman-teman sekolah kalau aku sedang berjalan dengan salah satu dari mereka. Hanya beberapa minggu aku memiki 2 pacar, terjadilah peristiwa yang tidak menyenangkan saat itu,  saat aku berjalan berdua dengan vina di suatu taman di banjarmasin.

Aku bertemu elsa, rasa marah dan benci kepada ku pun muncul, dan aku dimaki2nya dan vina pun juga. Tetapi hal yang aneh terjadi justru vina marah kepada elsa dengan memihak aku. Suasana mencekam di taman mulai terasa, hingga akhirnya suasana menjadi hening ketika elsa meninggalkan kami dengan rasa sedih dan marah. Beberapa hari setelah kejadian itu elsa da vina membuat kesepakatan diantara mereka mana yang akan ku pilih menjadi cewek idamannya. Tidak tanggung tanggaung mereka melakukan hal ini didepan kelas dan di lihat oleh semua murid. Tidak ada yang bisa ku pilih diantaranya, keduanya terlihat sempurna. Akhirnya aku berusaha bersikap adil dengan tidak memilih ke duanya. Dan meninggalkan mereka. 1 tahun berlalu aku tidak pernah bebicara atau pun menyapa mereka semua masih teringat dengan masa lalu yang menyedihkan itu. 

Satu Bulan Bersama Rara



"Yah pindah lagi" kata gw dengan kecewa kepada bokap gw.
Gw dan bokap sudah sering berpindah- pindah kota seperti ini. Pekerjaan bokap yang membuat gw seperti ini.
" Sekarang ayah ada kerjaan di Semarang, kita pindah ke sana"
"Ya udah" jawab gw.
Setelah gw berpamitan dengan teman-teman gw di sekolah. Gw pun berangkat meninggalkan kota Solo yang sudah gw tinggali beberapa bulan ini. Kami hanya membutuhkan satu mobil dan satu truk kecil untuk memuat barang-barang kami.
3 jam perjalanan gw ditemani dengan Hans kucing kesayangan gw.
"Nanti aku sekolah di mana?" Tanya gw sama ayah.
" Ya ada nanti namanya SMA Januprogo " jawabnya sambil nyetir.
"Ooo oke"
___
Sesampainya di rumah kontrakan kami yang baru di semarang, gw dan bokap menurunkan barang dan mengaturnya dengan rapi. Pukul menunjukan jam 09.00 malam
"Udah biar ayah aja yang mengerjakan ini semua, besok kamu udah mulai sekolah" kata bokap gw
"Yaudah, malam"
Keesokan harinya kami menuju ke sekolah baru itu, SMA Januprogo yang berjarak  2 kilo dari rumah. Di mobil, gw masih ingat waktu pertama gw masuk SMA sewaktu di solo, gw sangat sulit mendapatkan teman. Bukannya tidak mau, tapi untuk apa? Gw hidup berpindah-pindah jika ada teman pasti akan menyakitkan hati jika berpisah.
Sesampainya disana, pembelajaran telah di mulai, gw langsung menuju ke ruang kepala sekolah SMA Januprogo. Sekilas sekolah ini paling bagus dari sekolah lainnya yang gw tempati. Namun setelah beberapa koridor gw lewati, ternyata hanya sekolah biasa.
Di ruang kepala sekolah gw di perkenalkan dengan peraturan-peraturan sekolah dan beberapa budaya sekolah yang membosankan.
"Ok kita langsung kekelas kamu aja" kata Pak Burhan kepala sekolah. Kami langsung berjalan menuju kelas gw yang tertulis XI IPS 1. Gw langsung di perkenalkan di depan kelas. Anak-anak yang lain hanya memandang dengan tatapan kosong
Pelajaran di lanjutkan kembali gw duduk di belakang dengan salah satu cewek yang kebetulan dia duduk sendiri.
"Hai, Gw Rara" tanyanya sambil mengulurkan tangan ke arah gw.
"Hai juga gw Teri" sambil menjabat tangannya.
"Pindahan dari mana?"
"Dari solo"
"Ooo oke nanti abis ini kan istirahat gw bakal ajak lo keliling sekolah"
"Yaudah thanks” Mungkin itu percakapan pertama di sekolah ini.

Teet......
Bel Istirahat berbunyi tangan gw langsung di tarik Rara menuju keluar kelas. Dia menjelaskan masing-masing ruang seperti Tour Guide dalam tugasnya. Wajahnya yang cantik terus membuat gw gugup saat berhadapan dengannya.
"Ya mungkin ini aja yang bisa gw kasih tau lo" katanya mendadak berhenti
"Yaudah gpp makasih ya?"
"Iya sama-sama"
Teet……
Bel bunyi untuk masuk kembali kekelas. Kami kembali duduk bersama saat Pelajaran  Matematika. Gw agak susah mengerti dalam pelajaran kali ini tentang aljabar, namun Rara pun membantu gw dengan sabar hingga pelajaran berakhir.
Teet...  Bel pulang sekolah
"Hai lagi nunggu jemputan" tanya Rara dari belakang.
"Iya nih nunggu bokap, lo gimana di jemput?"
"Ngak gw pulang sendiri"
"Ooo.... Eh mobil gw dah dateng tuh duluan ya?"
"Yaudah dah.........." Sambil melambaikan tangan kepada gw.

Gw langsung menutup pintu dan duduk di samping bokap.
"Kayaknya hari pertama ini menyenangkan Ter?"
"Iya, sangat menyenangkan" jawab gw sambil tersenyum
_____
Di malam hari
Gw sambil belajar matematika teringat dengan wajah Rara yang imut dan lucu itu. Gw masih ingat saat dia mengajar aljabar yang membosankan itu ke gw ataupun orientasi sekolah yang di lakukannya. Lalu gw tidur dengan tersenyum di samping Hans kecil.
Hari ke dua hari Rabu di sekolah gw mulai mendapat banyak teman mulai dari teman sekelas gw sampai teman dekat rara yang di kenalkannya ke gw. Kalau tidak salah namanya Nino Loka kelas IPA, Riri dan Lili kelas IPS lainnya. Terasa menyenangkan punya teman secepat ini.
Hingga sampai di penghujung hari sekolah yaitu jumat. Gw di tepok Rara saat akan pulang sekolah
"Hai, bsk mau gak jalan ke Mall semarang? Lo belom pernah kan?"
"Sama siapa? Berdua aja?"
"Ngak kok sama yang lainnya juga"
"Ok kalo gitu, dengan senang hati"
Besoknya gw menuju ke Mall semarang tersebut, di Food court tempat kita janjian ngumpul, gw melihat Nino, Loka, Lili dan Riri disana. Di tempat itu pula gw juga melihat Rara yang begitu cantik hari ini.
Makan dan Nonton adalah kegiatan kami di Mall ini. Ada yang aneh dengan Rara saat berjalan dengan gw. Dia sering membuat gw malu dengan tatapannya yang setiap saat kearah gw. Gw merasa dia suka dengan gw. Tapi gw tidak meng hiraukan itu
Minggu-minggu berikutnya gw tetap dekat dengannya duduk bersama, belajar bareng, dan jalan bareng dengan Rara.
Sampai akhirnya saat gw duduk bareng dengan bokap untuk makan malam
"Eh ter lusa kita akan pindah lagi ke Surabaya jadi bsk kamu siap2in barang2 kamu"
"Lah pindah? Kok cepet banget, baru sebulan?"
“Iya ayah ada kerjaan mendadak”
"Ya sudah" gw langsung menyudahi makan gw dan menuju ke lantai atas dengan perasaan yang kacau...

Apakah gw harus meninggalkan rara?
Keesokan hari gw di sekolah menjadi lebih diam.
"Ada apa ter kok diam aja dari tadi? Ngomong dong"
"Ngak kok gpp lagi males" jawab gw dengan Rara
Gw menyembunyikan fakta yang sesunggunya pada Rara gw gak mau dia sedih karena gw akan pindah, sementara mulai hari itu bokap sudah mengurus kepindahan gw.
Di hari H gw pindah, gw tidak masuk sekolah, saat menaikan barang ke mobil gw merasa sedih karena harus meninggalkan teman-teman gw tanpa berpamitan.
Tiba-tiba...
Tin... Tin.... Suara klakson mengagetkan gw. sebuahmobil datang dari depan jalan. Dan berhenti di depan rumah gw. Betapa kagetnya gw. Rara keluar dari mobil itu, kemudian di susul oleh Kino, Loka, Riri dan Lili. Gw langsung menatap mereka dengan kaget lalu gw melihat Rara langsung berlari ke arah gw dan memeluk gw yang sekarang berada di depan mobil bokap.
"Kenapa lo gak bilang kalo mau pindah?" Katanya di pelukan gw
"Ya gw gak mau nyakitin hati lo? Kalo gw ngomong pasti lo bakal merasa sedih"
"Ya tapi kalo diam-diam begini ya pasti gw tambah sedih"
Katanya lagi. Kini sekarang gw bertatap muka dengan Rara.
"Sebelum lo pergi ada yang mau gw sampein"
“apa ?” Tanya gw
“gw sebenernya suka ama lo, semenjak pertama kita bertemu gw udah suka’
Ini membuat gw sangat kaget dan bingung untuk menjawabnya. Akhirnya…..
"Ya sama Ra gw juga suka sama lo, tapi maaf gw harus pergi"
“ya gpp kita kan bisa LDR (Long Distance Releationship)”
Gw hanya mengangguk dan tersenyum
Kami lalu berpelukan di depan mobil yang mengangkut barang gw. Nino, Loki, Riri dan Lili hanya melihat kami dengan muka senang dan pucat


Lalu Nino menghampiri kami
"Yoi bro sory ya kalo ada salah dari gw, selamat jalan" katanya sambil ingin menyalam gw
Gw langsung melepas pelukan Rara lalu menyambut tangan Kino
"Yoi sama sama gw juga"
"Gw juga ter ya? Jangan lupa sering hubungin kami ya?" Kata Loki yang tiba-tiba mendekat, begitu juga yang lainnya
Lalu gw melihat bokap sudah selesai memasukan barang dan sudah siap untuk pergi.
Gw lalu melambaikan tangan sambil berjalan menuju ke arah mobil.
" Hai tunggu " kata Rara di mendekat lalu menarik tangan gw dan mencium gw tepat di bibir
Setelah beberapa saat di melepaskan ciuman itu
"Udah ayo sana jagoan" katanya kepada gw
Gw pun menaiki mobil itu dan sedetik kemudian truk pengangkut barang berangkat kemudian mobil gw.
Untuk yang terakhir kalinya gw melihat mereka dari kaca samping. Kemudian mereka menghilang dari hadapan gw. Setelah itu gw kembali melihat kaca depan untuk menyongsong hari esok dan sekolah gw yang baru
Thanks Rara......